Sepatu Speedo Surfwalker Pro Water (Toddler)

Sahabat yang Budiman,
Memilih sepatu bayi merupakan saran kita melatih bayi atau anak kita untuk dapat berjalan dengan baik, dan hal tersebut merupakan suatu bentuk pembelajaran bagi sang anak, sebelum dia mulai belajar apa saja yang hendak kita ajarkan kepadanya. Pembelajaran ini jangan sampai gagal atau bahkan terlampaui, karena apabila tahap ini sampai gagal, maka sang anak akan kesulitan untuk belajar pada tahap selanjutnya seperti berbicara, gerakan motorik halus maupun bersosialisasi. Oleh karena itu jangan sampai salah dalam memilih sepatu berjalan untuk anak. Panduan lengkap sepatu anak bisa dibaca pada seri Dasar Memilih Sepatu Anak.

Pada kesempatan kali ini, kami perkenalkan salah satu produk sepatu untuk anak yang sedang belajar berjalan, yaitu Speedo Surfwalker Pro Water Shoe untuk anak yang mau belajar berjalan dengan keunggulan:

  • Berbahan kain
  • Memiliki sirkulasi udara
  • Sol terbuat dari karet
  • Tahan air
  • Mudah kering
  • Mudah digunakan.
  • Sangat cocok digunakan untuk tamasya dengan anak di pantai atau daerah berair
Produk ini dijual melalui salah satu situs penjualan terbesar dan terpercaya di dunia yaitu amazon.com

Segera miliki dan nikmati liburan anda bersama sang buah hati anda dengan sepatu Speedo Surfwalker Pro Water Shoe.

Bingung Pilih Alas Kaki untuk Si Kecil?

Kesehatan - Sepatu untuk si kecil
Salatiga-Salam Sehat
Di usia batita, otot dan tulang kaki anak belum terbentuk sempurna, juga jaringan ikat di kakinya mudah memuai. Karena kondisi ini, sampai dengan usia 6 tahun, kaki anak sangat rentan terhadap gangguan dari luar, salah satunya adalah pemilihan jenis sepatu.  Artinya, bila pemilihan jenis sepatu tidak sesuai maka akan dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan otot tulang dan kaki anak.  Jangan salah pilih sepatu Bunda. Beberapa jenis sepatu bayi sesuai fungsinya, yaitu:
  • Untuk bayi belajar merangkak (crowling). Gunakan sepatu berpunggung yang tebal dan tidak bertali, agar dapat melindungi punggung kaki bayi yang menyentuh lantai, dengan bahan yang lentur & kuat (tahan).
  • Untuk bayi belajar merambat (creeping). Gunakan sepatu sebagai penyeimbang, dengan bagian pinggir sebelah luar yang kokoh untuk melindungi bagian pinggir kaki bayi.  
  • Untuk bayi belajar berjalan (How to walk). Gunakan sepatu bertumit kuat dan kokoh sehingga dapat "menggenggam” tumit kaki bayi dengan baik saat melangkahkan kakinya.

Hal yang paling penting dari pemilihan alas kaki adalah ukurannya. Jangan asal mengira-ngira, lebih baik ajak si kecil ke toko sepatu. Pasangkan sepatu ke kakinya, cari yang benar-benar pas di kaki, tidak kebesaran atau pun kekecilan, nyaman serta tidak mengakibatkan nyeri atau bahkan meningkatkan risiko jatuh maupun kelainan pola jalan pada anak.
Perlu diketahui bahwa bentuk kaki anak tidak tepat benar simetris & tanpa pola geometis tertentu. Berubah seiring dengan pertumbuhan dan berat badan. Dimensinya pun berubah sesuai dengan cuaca, suhu dan waktu (dalam satu hari). Ukuran kaki dapat berubah dalam satu hari, dan akan mengalami ukuran terbesar pada malam hari. Karena itu, ajak anak-anak Anda untuk membeli sepatu pada sore atau malam hari. Selalu coba sepatu pada kedua kaki, karena tidak ada ukuran telapak kaki yang sama walaupun perbedaan ini sangat kecil. Sehingga perlu pula penyesuaian dengan mempertimbangkan perubahan ukuran sesuai posisi saat berbaring, duduk dan berdiri. Sebaiknya pilih ukuran sepatu dengan space sekitar 1-1,5 cm dari ibu jari kaki saat melangkah (atau lebih panjnag selebar ibu jari orang dewasa).
Kaki seseorang mempunyai beda ukuran dengan variasi tidak hanya pada panjang, tapi juga pada lebar dan bentuknya. Untungnya sepatu tidak harus fit seperti layaknya sarung tangan.
Ukuran kaki anak cepat berubah. Seringkali dengan alasan berhemat, Bunda memberikan alas kaki dengan ukuran yang lebih besar. Namun hal ini seringkali justru membuat anak sukar melangkah. Oleh sebab itu, sebaiknya, Bunda memperhatikan ukuran kaki si kecil dengan rutin, yang disarankan oleh Dr. Meidy H. Triangto, Sp. KFR adalah sekitar 2-3 bulan sekali. Sebaliknya, ukuran yang terlalu sempit dapat membuat kaki si kecil menjadi lecet. Ingat, sebaiknya tidak memberikan sepatu lungsuran. Karena sepatu yang sudah dipakai, sudah tercetak bagian telapaknya oleh pemakai sebelumnya, padahal telapak kaki si kecil belum tentu mempunyai bentuk telapak kaki  yang sama. 

Si kecil sebaiknya menggunakan sepatu segera setelah anak mulai bangkit dari tidur (belajar berdiri). Hal ini biasanya terjadi pada usia sekitar 4-5 bulan. Sepatu sebaiknya mempunyai shank yang kaku, keras, dan sebaiknya sangat fleksibel  hanya pada area dimana kaki harus menekuk.
Untuk Si kecil sebaiknya pilih non heel shoes, sebab heel terlalu tingi pada anak, selain dapat mempengaruhi pertumbuhan kaki, pola jalan, juga meningkatkan risiko terjatuh.
Pada prinsipnya, bahan yang ideal adalah bahan yang lembut pada bagian dalam sehingga mampu menjaga kulit kaki dari lecet akibat gesekan, namun juga dapat mengatur kelembaban udara di dalamnya, sehingga kaki tetap hangat namun tidak terlampau basah oleh keringat. Sehingga disarankan untuk memilih desain sepatu berpori. Selain itu untuk desainnya, pilihlah sepatu yang mudah dilepas & mudah dipakai, namun dapat mengikat  dengan baik, misalnya model slip-in dengan karet lentur di bagian atas atau tumit, atau selempang berperekat. Kita pun dapat mengajak anak untuk belajar cara memakai dan melepasnya. Tahukah Bunda, sepatu dengan lampu pada tumit atau yang dapat berbunyi, ciit.. ternyata tidak hanya sekedar aksesoris guna menarik perhatian si kecil, melainkan dapat digunakan sebagai salah satu indikator proses berjalan si kecil.


Kulit merupakan salah satu bahan terbaik untuk membuat sepatu. Dikarenakan kulit mampu menyerap kelembaban dan membuat keringat turun dengan mudah. Telah diperkirakan bahwa kulit pada bagian atas sepatu pada umumnya menyalurkan kelembaban uap air hingga 70% sedemikian cepat sehingga hampir sama dengan udara. Kulit dapat menyerap 25 – 35 % beratnya sendiri saat berkeringat dan kemudian mengarahkannya untuk evaporasi dengan cepat. 


Pada bagian sol sebaiknya pilih bahan yang dapat melindungi kaki dari bahaya luar, seperti benda tajam, juga awet. Bahan karet dianggap memenuhi kriteria tersebut. Namun desain sol yang bergerigi tetap harus diingat, agar tidak terjadi slip (terpeleset).
 
Alas kaki harus dapat mengatur jatuhnya titik berat badan pada posisi yang benar, begitu yang dikatakan oleh Dr. Meidy H. Triangto, Sp. KFR. Arch area merupakan lengkungan pada bagian tengan di dalam sepatu.  Arch area sebaiknya dibentuk secukupnya untuk mencegah kaki dari pronasi yang berlebihan, sehingga kaki tidak cepat lelah saat berjalan. Sol pada bagian dalam sebaiknya lentur & lunak pada bagian ini.
Namun, jangan lupa pula memperhatikan perkembangan kaki si kecil, apakah telapak kakinya rata, jalannya selalu jinjit, posisi tungkai membentuk huruf O atau X, atau kelainan yang lain. Bila Bunda menemukannya, segera konsultasikan ke dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Nah, sekarang apakah Bunda masih Bingung Pilih Alas Kaki untuk Si Kecil? 
Tetap Semangat dan Jaga Kesehatan.



Agung Hari Wibowo
General Practitioner of Mangunsari Community Health Center, Salatiga
Picture from : RobbyKW Properties

 

Copyright 2013 MEMILIH SEPATU BAYI Template by CB Blogger Template. Powered by Blogger